Rumah Model Berkarakter Arsitektur Tropis di Kawasan Arsitektur UNDIP yang Menyesuaikan Iklim di Indonesia
Dua orang hebat dibalik
terciptanya alat peraga Rumah Model berkarakter Arsitektur Tropis berdimensi
1.00m x 1.00m x 1.00m. beliau adalah Dr. Ir. Eddy Prianto, CES., DEA., Dosen
Arsitektur Fakultas Teknik Bidang Ilmu Teknologi Bangunan (Thermal, Energi,
Comfort dan Simulasi Model) dan Bharoto, S.T., M.T. (Dosen Arsitektur Bidang
Ilmu Sejarah, Teori, dan Kritik Arsitektur).
Rumah model yang berada
di Kawasan arsitektur terinspirasi dari rumah dengan karakter arsitektur
tropis. Dengan adanya alat peraga ini penciptanya memiliki tujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan bahkan jika bisa menambah
eksperimental in situ pada sivitas akademik Departemen Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro khususnya dan secara umum pada seluruh akademis yang
beranah arsitektur.
Konsep
Rumah merupakan bangunan yang menjadi tempat tinggal untuk mendapatkan perlindungan dari segala kondisi alam yang berada di sekitarnya, seperti hujan, panas terik matahari, dan sebagainya. Arti dari rumah bisa dijadikan 2 sisi yaitu sisi fisik dan psikologis. Secara fisik rumah dapat didefinisikan sebagai suatu bangunan tempat berpulang dan beristirahat dari melaksanakan tugas sehari-hari bagi penghuninya. Secara psikologis rumah adalah sebuah tempat untuk ditinggali serta untuk melakukan hal-hal tersebut di atas, dengan tentram, damai, serta menyenangkan bagi penghuninya. Dari pengertian secara psikologis ini lebih menitikberatkan pada situasi dan suasana fisik rumah itu sendiri.
Rumah
model ini memiliki 3 susunan elemen yaitu, kepala, badan, dan kaki. Elemen
kepala yang merupakan atap dan bentuknya menyesuaikan konsep awal. Elemen Badan
berupa dinding yang terbuat dari material bata dengan dilengkapi lubang inlet
dan outlet yang merupakan gambaran dari bangunan pada daerah tropis. Elemen
kaki berupa lantai beton dengan lapisan keramik dan roda pada rel berbentuk
lingkaran, sehingga rumah model dapat diputar sesuai dengan konsep yang telah
dibuat.
Rumah
model ini tidak hanya memperhatikan peluang munculnya prototipe untuk masa yang
akan datang, tetapi juga mengikuti model yang sedang eksis di kalangan
masyarakat Indonesia ini. Sehingga nantinya dapat terwujud rancangan yang
berkelanjutan dan kontekstual karena memanfaatkan prinsip-prinsip model yang
ada pada masa lalu.
Keberadaan
rumah model ini menjadi kolaborasi antar keberagaman matakuliah di internal
yang tentunya akan terus dikembangkan sehingga tetap ada perkembangan
keberlanjutan. Peluang sangat terbuka lebar bagi mahasiswa maupun tenaga
pendidik untuk memberi saran, komentar dan kritik demi kepentingan pendidikan
yang berkembang di masa yang akan datang.
Pentingnya Rumah Model Arsitektur Tropis Dalam Menghadapi Iklim di Indonesia
Arsitektur
tropis adalah sebuah konsep bangunan yang merupakan sebuah upaya mengatasi
iklim tropis. Iklim tropis biasanya terjadi di daerah garis khatulistiwa dengan
panas, kelembapan, curah hujan yang tinggi, dll. Rumah dengan konsep ini akan
memperhatikan hal-hal seperti tata ruang, sirkulasi udara, pencahayaan dan
material yang digunakan untuk mendukung hal ini. Sehingga penghuni rumah tidak
perlu khawatir terhadap elemen-elemen cuaca di iklim tropis karena huniannya
sendiri telah beradaptasi untuk memberikan kenyamanan terbaik.
a) Konsep Dasar Arsitektur Tropis
Konsep bangunan ini adalah untuk menciptakan bangunan yang dapat beradaptasi terhadap iklim tropis sehingga tetap dapat memberikan kenyamanan dan perlindungan kepada penghuninya. Secara teori, bangunan dengan arsitektur tropis diharapkan menjadi pasif, artinya dapat beradaptasi dengan otomatis melalui desain dan material yang telah dipilih.
Perancang
rumah perlu memikirkan hal-hal seperti paparan sinar matahari dan sirkulasi
udara untuk memastikan suhu di dalam rumah tetap nyaman bagi penghuni. Hal ini
dapat dilakukan misalnya dengan memperhatikan letak dan ukuran jendela, arah
rumah, rancangan atap, material, hingga penataan eksterior.
b)
Tujuan Arsitektur Tropis untuk Rumah
Desain
rumah tropis juga harus fungsional. Salah satu tujuan utama rumah arsitektur
tropis adalah untuk beradaptasi dengan iklim tropis. Secara langsung, desain
ini akan mengurangi konsumsi energi rumah tangga, sehingga lebih sustainable dan
ramah lingkungan.
Pertama
yang dapat diambil adalah orientasi rumah yang menghadap utara atau selatan.
Hal ini bukan tanpa alasan, tapi untuk menghindari paparan langsung sinar
matahari ke dalam rumah. Rancangan seperti ini akan membuat ruangan jadi lebih
sejuk, didukung pula dengan adanya ventilasi yang banyak dan vegetasi di
sekitar rumah yang akan membuatnya menjadi lebih teduh. Secara tidak langsung,
rumah dengan suhu yang sejuk akan mengurangi penggunaan listrik, seperti untuk
AC atau kipas angin.
Contoh
lainnya, dengan material yang disesuaikan dengan keadaan iklim, maka bahan
bangunan akan melindungi rumah dengan lebih baik terhadap cuaca, sehingga
setiap elemen konstruksi akan bertahan lama dan tahan terhadap cuaca ekstrim
seperti panas dan hujan. Dengan manfaat-manfaat ini, tentunya rumah akan jadi
lebih nyaman dan terlindungi.
c).
Karakteristik
Rumah Tropis Modern
- Rumah Tropis dengan Atap Miring
Tidak hanya di rumah, atap miring juga diaplikasikan
di beberapa bandara. Fungsinya untuk melindungi bangunan dari cahaya matahari
langsung atau terpaan hujan deras. Perubahan cuaca secara mendadak dan terus
menerus dalam waktu yang cukup lama, membuat rumah atau bangunan lainnya
mengalami beberapa masalah serius. Biasanya atap miring memiliki skala
kemiringan 30 derajat, desain ini juga menggunakan langit-langit jenjang
setinggi 2,5-3 meter lebih.
- Memiliki Banyak Ventilasi
Suhu di dalam rumah harus terjaga dengan baik, jika
tidak ini akan memengaruhi perabotan khususnya yang tak tahan suhu lembap atau
panas. Pemasangan lubang ventilasi di dinding rumah berfungsi untuk proses
sirkulasi udara. Ini juga berguna untuk menghindari serangan jamur pada dinding
dan perabotan. Rumah tropis modern pun kerap menggunakan ventilasi silang (cross
ventilation), sehingga udara yang masuk jadi lebih optimal dan membuat
setiap ruangannya terasa lebih sejuk. Banyaknya ventilasi juga membuat
pencahayaan alami jadi lebih mudah memasuki seluruh penjuru rumah.
- Warna Netral
Gaya arsitektur tropis memiliki beberapa jenis, ini
akan berpengaruh pada pilihan warna cat interior dan eksterior rumah. Misalnya
saja ingin mencoba menerapkan gaya rumah tropis minimalis yang simpel dengan
cat tembok berwarna pastel. Tapi, pada umumnya rumah tropis menggunakan warna
yang selaras dengan alam, seperti putih, coklat, hijau, terakota dan lainnya. Setiap
unsur warna ini memberikan kenyaman dibandingkan dengan warna yang mencolok,
misalnya saja warna kuning.
- Konsep Open Space
Konsep rumah open space tanpa sekat jadi
ciri khas yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Rumah tropis nyatanya lebih
mementingkan unsur keleluasaan, kebebasan, keakraban tanpa dibatasi oleh
sekat-sekat yang akhirnya akan membuat aktivitas terganggu. Tapi, jika ingin
mendapatkan privasi menggunakan beberapa perabotan multifungsi bisa jadi
solusi. Pada bagian dalam rumah harus mendapatkan cahaya alami semaksimal
mungkin dengan penggunaan jendela besar.
- Material Alami
Konsep rumah tropis modern adalah kembali ke alam, di
mana semua unsur material yang digunakan berupa kayu, bambu, batu alam dan
barang-barang daur ulang. Tidak harus baru, tapi bisa memanfaatkan material
bekas dan masih layak pakai untuk menampilkan hunian tropis yang menarik dan
unik.
d) Tips membangun rumah tropis
- Rumah tropis bentuk panggung
Curah hujan yang tinggi tak menutup kemungkinan ada
genangan air pada saat-saat tertentu. Seolah tahu risiko ini mungkin saja
terjadi, nenek moyang kita tampaknya sudah mengantisipasinya dengan bentuk
rumah panggung. Tak hanya dapat melindungi dari air banjir saat musim hujan,
ketika musim kemarau, rumah arsitektur tropis dengan kolong akan memberi ruang
untuk angin bergerak, membuat rumah lebih adem.
- Bentuk atap pada rumah tropis
Bentuk atap miring paling pas untuk arsitektur tropis
di daerah dengan curah hujan tinggi. Semakin miring bidang atap, semakin cepat
air hujan turun melewati permukaan atap. Jika bentuknya datar, kemungkinan akan
menggenang atau membebani atap. Tak hanya itu, atap yang miring juga akan
memberi ruang lebih luas di bagian dalam rumah sehingga bangunan terasa lebih
tinggi dan lebih banyak sirkulasi udara.
- Langit-langit pada rumah tropis
Langit-langit rumah yang tinggi, seperti bisa kita
lihat pada rumah bergaya kolonial. Memang bukan gaya rumah tradisional
Indonesia, namun ini juga salah satu kunci untuk membuat gaya rumah dengan
arsitektur tropis tercapai.
- Tritisan pada rumah tropis
Untuk rumah dengan arsitektur tropis, tritisan yang
datar kurang cocok, melainkan yang lebar dan miring lebih disarankan. Saat
cuaca sangat cerah, tritisan akan melindungi rumah dari sinar matahari langsung
dan meredam panas matahari yang membuat rumah menjadi panas. Meski melindungi
tapi ia tidak menutupi seluruh cahaya yang masuk, sehingga bagian dalam rumah
masih tetap terang, tanpa menyalakan lampu. Sementara di saat hujan, tritisan
berfungsi menyalurkan air dari atap ke tanah, sekaligus mencegah tampias dan
melindungi jendela dan pintu dari air hujan.
- Jendela dengan bentuk lebar
Jendela lebar pada arsitektur tropis memberi jalan
bagi sinar matahari ke dalam rumah. Dengan adanya jendela ini, penerangan alami
dapat masuk ke dalam rumah di siang hari tanpa perlu menyalakan lampu. Dengan
menambahkan kanopi, panasnya teredam sehingga rumah tetap sejuk. Jadi Anda bisa
hemat lampu sekaligus AC.
- Arah rumah tropis
Bagian atap dan dinding rumah dengan konsep arsitektur
tropis yang memiliki permukaan paling lebar dari hunian, sebaiknya dibuat
menghadap selatan dan utara. Dengan begitu, panas yang diserap permukaan rumah
dapat diminimalisir.
- Teras rumah tropis
Keberadaan teras pada arsitektur tropis adalah untuk
memberikan perlindungan sehingga panas tidak langsung masuk ke dalam rumah.
Selain itu, juga bisa untuk bersantai menikmati pagi dan sore, bahkan siang
hari dengan nyaman.
- Material bangunan rumah tropis
Rumah arsitektur tropis menggunakan material, seperti
kayu dan batu pada lantai dan dinding, serta ijuk pada atap. Memang ijuk
membuat rumah terasa lebih nyaman karena dapat meredam aliran panas yang
diterima. Selain itu, penggunaan material seperti kayu dan batu tak hanya
membuat sebuah hunian secara tampilan terlihat dan identik dengan daerah
tropis.
- Ventilasi udara rumah tropis
Untuk membuat hunian yang sejuk, aliran udara dalam
rumah harus betul-betul diperhatikan. Rumah dengan konsep arsitektur tropis,
memiliki dua jenis ventilasi. Pertama, ventilasi yang selalu terbuka, berbentuk
kecil-kecil. Kedua, ventilasi yang dapat dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan.
Agar sirkulasi udara di rumah tetap lancar, ingat prinsipnya, udara mengalir
jika ada perbedaan suhu dan tinggi. Karena itu buatlah ventilasi dengan
ketinggian berbeda. Jadi, tanpa AC sekalipun, rumah tetap sejuk.
- Memberikan ruang void di rumah
Dikarenakan cuaca yang panas dan udara yang lembab,
rumah sempit akan terasa sumpek dan panas di iklim tropis. Untuk membantu
pengaliran udara, Anda bisa menerapkan volume atap rumah yang cukup luas. Untuk
menambahkan ruang void, Anda juga bisa menata rumah Anda dengan konsep open
space supaya udara tidak terasa tersumbat.
- Memperbanyak tanaman hijau
Konsep rumah tropis sangat cocok untuk dipadukan
dengan tanaman hijau yang tepat. Untuk menambah nuansa tropis, Anda bisa
menggunakan tanaman seperti pohon kamboja, monstera, anthurium hingga succulent
yang sekarang sedang menjadi tren. Jika Anda memiliki lahan yang terbatas, Anda
bisa menggunakan konsep vertical garden.
- Menggunakan unsur air
Pada rumah dengan konsep tropis, menambahkan unsur air
seperti kolam ikan atau kolam renang bisa membawa hawa kesegaran kepada rumah
Anda. Bila sebuah kolam renang tidak muat, kolam dengan ukuran kecil juga
cukup. Atau mungkin sekedar tambahkan kolam ikan untuk menciptakan nuansa rumah
lebih hidup.
Rumah desain tropis memang menarik untuk diterapkan,
apalagi di negara Indonesia yang berada di kawasan khatulistiwa. Dengan
mengikuti beberapa tips dan inspirasi konsep di atas, hunian Anda akan terasa
lebih nyaman.
Penggunaan unsur air dalam sebuah rumah tropis.
Memang, adanya unsur air atau kolam buatan sering dianggap sebagai salah satu
hal krusial yang bisa menyejukkan rumah. Padahal, alih-alih menyejukkan, adanya
kolam buatan dengan penerapan yang tak tepat hanya akan membuat rumah Anda
terasa semakin gerah, panas, dan lembab.
Hal ini bisa terjadi karena sesuai sifat dasarnya, air akan menguap bila terkena panas, semakin banyak air yang menguap—seperti yang terdapat pada kolam buatan yang terkena panas matahari secara langsung—maka makin banyak kandungan uap air di dalam udara. Hal ini membuat kelembaban udara kian meninggi, sehingga otomatis membuat rumah terasa gerah dan tidak sejuk. Namun, jika Anda tetap ingin menambahkan kolam buatan, letakkan di area yang berbayang dan dikelilingi rimbunnya pepohonan, sehingga cahaya matahari tidak langsung memantul ke arah bangunan.
Kesimpulan
Berbicara
tentang arsitektur tropis ini sangatlah penting terlebih bagi kita yang tinggal
di Indonesia daerah dengan iklim tropis. Tidak hanya tentang keindahannya saja,
fokus utama terciptanya konsep rumah arsitektur tropis ini ialah untuk
beradaptasi dengan iklim tropis. Supaya penghuni akan lebih merasa aman dan
nyaman menghadapi berbagai pergantian cuaca yang terjadi, dari curah hujan yang
tinggi hingga cuaca panas saat kemarau tiba.
Kebanyakan akan membayangkan rumah arsitektur tropis dengan desain natural yang menyatu dengan alam dan membawa elemen-elemen tropis ke dalamnya. Padahal sebuah rumah dengan desain tropis sebenarnya lebih memanfaatkan sisi fungsional dari konsep arsitektur ini, yakni untuk beradaptasi terhadap iklim tropis. Sehingga dalam mengatasi ketidaktahuan kita dalam memahami arti sebenarnya dari arsitektur tropis, kita perlu mengenal lebih jauh seperti karakteristik, ciri, tujuan, fungsi, dan tentu tips dalam memangun rumah dengan karakter arsitektur tropis ini.
Komentar
Posting Komentar